Selasa, 10 November 2015

semen

FARMAKOGNOSI ( SEMEN )



 1.ARECAE SEMEN
Nama Lain                               : Biji pinang,Jambe
Nama Tanaman Asal               : Areca catechu
Keluarga                                   : Arecaceae
Zat Utama/Isi                          : Alkaloid berupa arecolin,tannin,lemak
Penggunaan                             : Memperkecil pupil mata,obat cacing (altelmintik)
Cara pengolahan                     : a. Untuk memperkecil pupil mata
Untuk hal ini biji pinang biasanya dikunyah dan ditelan  airnya
                                                 b. Untuk mengobati cacing
                                                Rebuslah biji pinang muda hingga mendidih.
Airnya kemudian dibiarkan dingin lalu disaring lalu diminum.
  c. Untuk pengobatan luka
  Daging buah pinang yang masih muda ditumbuk hingga
Halus kemudian ditempelkan pada bagian yang luka.

2.COFFEAE SEMEN
Nama Lain                               : Biji kopi
Nama Tanaman Asal                : Coffea robusta Linden ex de Wildem disebut juga  Coffea canephora piere ex froehner varietas Robusta dan beberapa spesies Coffea lain.
Keluarga                                   : Rubiaceae
Zat Utama/Isi                                      : Kofein,Sitosterin,Stigmasterin,kolin dan zat penyamak
Penggunaan                             :Penawar racun (antidotum),penurun panas (antipiretik),   peluruh air seni (diuretic),obat luka
Cara prngolahan                      : a. Penawar racun
 Dipakai ± 5 gram biji kopi,disaring dan ditumbuk sampai halus,
Diseduh dengan ½ air panas,kemudian disaring,lalu diminum.
                                                  b. Sebagai antiseptik,diuretic
 Biji kopi hanya perlu dibuat menjadi minuman.
                                                  c. Obat luka
 Biji kopi ditumbuk hingga halus. Serbuk kopi kemudian
 ditaburkan di bagian tubuh yang luka.

3.COLAE SEMEN
Nama Lain                              : Biji kola
Nama Tanaman Asal               : Beberapa spesies cola a.l : Cola Nitida dan Cola acuminate (Schott et. Endl.)
Keluarga                                  : Sterculiaceae
Zat Utama/Isi                          : Kofeina, sebagian bebas dan sebagian terikat dengan zat
  penyamak sebagai kolatin dan kolatein Theobromina, zat
  penyamak, kolalipase,kolaoksidase, zat warna merah kola
Penggunaan                             : Minuman yang menyegarkan seperti halnya dengan teh,
  kopi,guarana dan lain-lainnya karena berisi kofeina
Sediaan                                   : Cola Extractum – F.I
Cara pengolahan                     : a. Obat sakit kepala
 Dipakai ± 5 gram biji kola,disaring dan ditumbuk sampai halus,
Diseduh dengan ½ air panas,kemudian disaring,lalu diminum.
                                                  b. Biji kola dibuat menjadi minuman yang menyegarkan
                                                  c. Biji kola dibuat menjadi infus dengan memanaskan pada suhu
90  ̊selama kurang lebih 15 menit.
4.CUCURBITAE SEMEN
Nama Lain                              : Biji labu merah
Nama Tanaman Asal               : Cucubita moschata (Duchesne)
Keluarga                                  : Cucurbitaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak lemak yang aktif, pada pengobatan cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya
Penggunaan                             : Obat cacing pita,diberikan sebagai emulsa segar
Cara pengolahan                     : a. Sebagai obat cacing pita
Sekitar 500-800 biji labu merah segar tanpa kulit dijadikan   emulsi kemudian diminum bersama dengan obat pencahar setelah ditambahkan air.
5.FOENIGRAECI SEMEN
Nama Lain                              : Biji klabet
Nama Tanaman Asal              : Trigonella foenumgraecum (L)
Keluarga                                  : Papilionaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak atsiri,alkaloida trigonelin,lender,minyak lemak
Penggunaan                             : Karminativa,tonikum,bahan pewangi
Cara pengolahan                     : a. Pelancar ASI
Bji klabet direbus kemudian diambil airnya kemudian diminum
                                                  b. Obat kanker dan tonikum
Biji klabet ditumbuk hingga halus kemudian dimasukkan ke  dalam
kapsul dan dikumsumsi dengan dosis berkisar 1-6 gram sehari
c. Pencengah rambut rontok
5gram klabet dicampurkan dengan 100 ml minyak kemiri. Dibuat infus,diamkan selama 1 malam kemudian diendap tuangkan. Setelah itu dioleskan pada rambut dan kulit kepala seperti minyak rambut.

6.MYRISTICAE SEMEN
Nama Lain                              : Pala,Nutmeg,Nux Moschata
Nama Tanaman Asal               : Myristica fragrans (Houtt)
Keluarga                                  : Myristicaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat membius), kamfer, minyak lemak (terutama berupa gliserida dari asam miristim, asam oleat dan asam linoleat, zat putih telur)
Penggunaan                             : Bahan pewangi, Karminativa, stimulansia setempat terhadap salufan pencernaan, miristim berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk dan memperlambat pernapasan.
Cara pengolahan                     : a. Bahan pewangi masakan
Biji pala ditumbuk kemudian dimasukkan kedalam masakan.
                                                  b. Stimulansia saluran
Seduh 1 sdk pala halus dengan beberapa sdk garam halus dalam 1 galas air hangat. Aduk rata dan minum selagi hangat berserta ampasnya.
 c. Karminativa
 Siapkan 100 ml air hangat,campur dengan 1 sdk pala halus dan 2
sdk bubuk buah pisang.minum beserta ampasnya selagi
hangat.Sebaiknya pengobatan diulangi sampai sembuh.

7.MYRISTICAE ARILUS
Nama Lain                              : Kembang pala
Nama Tanaman Asal               : Myristica fragrans (Houtt)
Keluarga                                  : Myriscaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak Atsiri terutama miristim, kamfer, euganol, minyak lemak
Persyaratan Kadar                   : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 9% v/b
Penggunaan                             : Karminativa,aromatic,parfum kosmetika.
Cara pengolahan                       : a. Kembang pala dicampurkan dalam masakan, dapat digunakan
 sebagai karminativa sekaligud aromatikum
   b. Kembang diambil ekstraknya untuk dibuat parfum dan kosmetik

8.MYRISTICAE PERICARPIUM SEMEN
Nama Lain                              : Kulit biji pala
Nama Tanaman Asal               : Myristica fragrans (Houtt.)
Keluarga                                  : Myristicaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak atsiri terutama yang mengandung monofen (kamfer), euganol, miristin, isoegenol,minyak lemak
Penggunaan                             : Karminativa,aromatic
Cara pengolahan                     : a. Nyeri haid. Ambil ½ sdt pala halus, 2 cm kunyit, 6 butir ketumbar, 1 buah cengkeh dan satu gelas air. Campur semua bahan dan rebus dengan api kecil sampai airnya tinggal setengah. Saring dan minum selagi hangat

9.NIGELLAE DAMASCENAE SEMEN
Nama Lain                              : Biji jinten hitam manis
Nama Tanaman Asal               : Nigella damascene
Keluarga                                  : Ranunculaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak atsiri
Penggunaan                             : Karminativa
Cara pengolahan                     : a. Karminatif : Biji jinten hitam manis di tumbuk hingga halus lalu di tambahkan 4 sendok air masak lalu diperas dan di saring.
Airnya di min um pagi dan sore secara teratur.

10.NIGELLAE SATIVA SEMEN
Nama Lain                              : Biji jinten hitam manis
Nama Tanaman Asal               : Nigella sativa (L.)
Keluarga                                  : Rununculaceae
Zat Utama/Isi                          : Minyak atsiri dan minyak lemak
Penggunaan                             : Stimulan,Karminativa,Diaforetika
Cara pengolahan                     : a. Karminatif : Biji jinten hitam manis di tumbuk hingga halus lalu di tambahkan 4 sendok air masak lalu diperas dan di saring.
Airnya di min um pagi dan sore secara teratur.

11.PARKIAE SEMEN
Nama Lain                              : Biji kedawung,Biglobosae Semen
Nama Tanaman Asal               : Parkia roxburghii (G.Don) atau Parkia Biglobosa (Betha)
Keluarga                                  : Mimosaceae
Zat Utama/Isi                          : Glukosa dan dammar,hidrat arang,tannin,garam,alkali
Penggunaan                             : Antidiare,Adstigen
Cara pengolahan                     : a. Anti diare : biji kedawung digoreng tanpa minyak (disangrai), namun dijaga agar biji itu tak jadi arang. Gorengan biji ini dikupas kulitnya dan dimakan. boleh ditumbuk dulu, sebelum ditelan sekaligus, sebanyak 1 sendok teh.
b.      Adstringen : Untuk mengobati diare akibat infeksi kuman, gorengan biji dimakan tanpa dikupas.

12.STRYCHNI SEMEN
Nama Lain                              : Biji strini
Nama Tanaman Asal              : Strychnos nux – vomica
Keluarga                                  : Loganiaceae
Zat Utama/Isi                          :Alkaloida terutama strichnina dan brusina,minyak lemak,glukosid loganin
Persyaratan Kadar                   : Kadar strichina tidak kurang dari 1,2%
Penggunaan                             : Amara, Stimulansia, Antidota (pada keracunan Obat tidur dari  golongan barbibuta)
Cara pengolahan                     : a . Amara : Cuci bersih dan potong –potong biji strihni, rebus dengan air 1 liter hingga tinggal tersisa 2 gelas, disaring, + madu dewa, diminum 3x sehari sampe sembuh.
b. Antidota : Biji direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih sampai menjadi 1 gelas lalu diminum sekaligus.
c.       Strimulansia : biji strihni segar 1genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas.

cortex

SIMPLISIA

CORTEX

CORTEX adalah kulit batang, merupakan bagian kulit yang digunakan sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu. Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Daftar cortex yang akan dibahas:

ALSTONIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                           : Kulit Pule
Nama tanaman asal             : Alstonia scholaris (L) R.Br
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina, akhitamidina, alstonina
Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, antelmintika
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

ALYXIAE CORTEX (MMI)
Nama lain                           : Pulasari
Nama tanam asal                 : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata (Roomset Schult)
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida zat pahit, kumarin, zat penyamak, minyak atsiri, asam organik
Penggunaan                         : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa, antidemam
Pemerian                             : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

BURMANI CORTEX ( MMI)

Nama lain                           : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar
Nama tanaman asal             : Cinnamomum Burmani (Blume)
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat
Penggunaan                         : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu masak
Pemerian                             : Bau khas, rasa manis
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
    Waktu panen                       : Panen pada umur 8 tahun, semakin tua umur tanaman, kulit relatif lebih tebal dan volume kulit pohon bertambah pula, sehingga kualitas dan kuantitas produksi akan lebih baik.
    Cara panen                          :
  1. Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.
  2. Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh kulit batang dikupas setinggi 80 – 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih sempurna pada permukaan tanah
  3. Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab pada bekas – bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
  4. Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yaitu memotong sebagian kulit batang secara berselang- seling dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm. Setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya.
Jenis – jenis                         : Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera.
Ada 2 varietas :
  1. Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak ditanam di Sumatera Barat dan Kerinci
  2. Berdaun hijau ungu.
    Perbedaan                           : Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah dari pada yang berpucuk hijau.
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

CINCHONAE   CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaman asal             : Cinchona succirubra
Keluarga                              : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Persyaratan kadar                : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %
Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, amara.
Pemerian                             : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Sediaan                                 : Cinchonae extractum
Perbedaan                           :
Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.
Cinchona ledgeriana berisi 6 – 10 % alkaloida.
Cinchona calisaya berisi 6 – 8 % alkaloida
Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi.
Cara panen                :
  1. Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60 cm – 100 cm satu sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya, setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.
  2. Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya beberapa cm di atas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah cabang baru yang nanti juga dipungut.
  3. Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunya
  4. Menurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari alkaloidnya lebih rendah dari kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa. Setelah kulit kina ini di panen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka timbul kulit kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.
Penyimpanan         :     Dalam wadah tertutup baik





CINNAMOMI CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon
Nama tanaman asal             : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir
Penggunaan                         : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.
Bagian yang digunakan      : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas.
    Cara panen                          : Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah. Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah mencapai tinggi 2-3 meter.
                                                  Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah epidermis.
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

GRANATI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit batang delima
Nama tanaman asal             : Punica granatum (L)
Keluarga                              : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida, gula, tanin
Penggunaan                         : Pengelat (astringensia)
Pemerian                             : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

GRANATI PERCARPIUM/GRANATI FRUCTUS CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit buah delima, Granati Fructus cortex
Nama tanaman asal             : Punica granatum (L)
Keluarga                              : Punicaceae
    Zat berkhasiat utama / isi    : Tanin sampai lebih kurang 20 % alkaloida yang terdiri dari peletrina, metil-peletrina, psudopeletrina, metil isopeletrina, isopeletrina
    Penggunaan                         : Pengelat usus (astringensia), obat cacing
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa sangat sepat, lama-lama menimbulkan rasa      tebal di lidah.
Bagian yang digunakan      : Kulit buah yang masak
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

LITSEAE CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit krangean, Krangean
Nama tanaman asal             : Litsea cubeba (Lour) Pers
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri mengandung sitral, limonen, sapinen, metilheptanon, sitronelal. Tanin galat, allagat.
Penggunaan                         : Karminativa, spasmolitika, stomakika
Pemerian                             : Bau khas aromatik, rasa agak pedas, dan agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

PARAMERIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit Kayu rapat, Pegatsih
Nama tanaman asal             : Parameria laevigata (Juss) Moldenke, Parameria barbata
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Tanin
Penggunaan                         : Pengelat (astringensia)
Pemerian                             : Bau lemah, rasa agak kelat dan agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang.
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

SYMPLOCI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit sariawan
Nama tanaman asal             : Symplocos odoratissima (BL, choisy)
Keluarga                              : Symplocaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Glucosida, symplokosin, metil salisilat, aluminium sulfat
Penggunaan                         : Antisariawan
Pemerian                             : Bau agak wangi, tidak berasa
Bagian yang digunakan      : Kulit dahan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

SYZYGII JAMBOLANI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit jamblang
Nama tanaman asal             : Syzygium jambolanum (L) Skeels yang disebut pula Eugenia cumini
Keluarga                              : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Zat penyamak, asam galat, jambulol, jambolisin.
Penggunaan                         : Astringensia, obat kencing manis
Pemerian                             : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan      : Kulit dahan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik